Elmizah

Tetap Konsisten & Selalu Optimis

Curhat Si Burung Gagak

“Aku adalah saksi tunggal yang melihat kejahatan pertama terjadi di muka bumi ini, aku menyaksikan darah manusia itu mengalir begitu derasnya, dan tak ada sedikit pun keraguan dalam hatiku, bahwa Allah pasti melihat dan menyaksikan kejadian itu. Hari itu adalah hari yang sangat menakutkan, ku tahu, yang menyebabkan ini semua adalah syetan. Padahal, tingkah laku dan sifat syetan itu sangat buruk, namun yang membuatku heran, kenapa manusia begitu mudahnya mengikuti langkah syetan. Pada dasarnya mereka beriman kepada Allah, tapi prilakunya jauh dari ciri-ciri orang beriman. Mereka sangat membenci syetan, tapi mengapa kelakuan mereka sama seperti syetan. Sungguh aneh memang makhluk yang satu ini, walau begitu, Allah selalu memaafkannya ketika mereka salah dan tetap memberi mereka cinta dan kasih sayang. Ops….. Maaf kalau aku banyak omong”

“Aku tahu warna buluku hitam, banyak orang yang risih melihatnya. Kadang ketika aku datang, orang menyangka akan datang mara bahaya, seolah-olah aku pembawa mala petaka. Salah ya…jika buluku bewarna hitam? Tapi sadarkah mereka, hati mereka jauh lebih pekat, jika telah di nodai noktah-noktah dosa”

“Aku ngerasa jalanku memang aneh, melompat-lompat kadang dengan satu kaki, seperti jalan orang gila yang sedang menginjak bara api. Tapi ini kan wajar, Allah menciptakan aku seperti ini adanya. Lebih aneh mana jika di bandingkan dengan seorang yang membunuh saudara kandungnya sendiri? Sedangkan mereka adalah raja di bumi ini, aku hanya lah seekor burung gagak. Mereka di muliakan dengan akal dan pikiran, diriku hanya tau makan, tidur dan bermain”

“Aku sadar suaraku jelek, tak semerdu suara burung murai. Hingga kalau aku berkicau, manusia selalu mengejek ku. Suaru ku jelek lah, pasti ada sesuatu yang ga baik bakal terjadi lah, menakutkan lah, dan lain-lain. Tapi apakah mereka sadar juga, bahwa ejekan dan cacian mereka kepada sesama, itu jauh lebih jelek dari kicauanku? Kadang mereka hanya melihat sisi buruk dari orang lain, tapi tak pernah memperhatikan kejelekan diri sendiri. Hmmmmm… Teori klasik untuk menutupi kebusukan hati dan sifatnya, dia kira, dia bisa menyembunyikan aroma busuk itu? Allah pasti tau apa yang kamu simpan di hati mu. Kalau begini, aku merasa, kicauanku jauh lebih baik dari celotehnya manusia. Maaf jika bahasa ku terlalu kasar, aku hanya mengungkapkan apa yang ku rasakan”

“Suatu hari ku merenung layaknya seorang hakim. Permusuhan adalah salah satu sifat makhluk, ya… ini memang benar. Jika seekor gagak merusak sarang gagak lain, atau mengambil makanan gagak kecil, atau mengganggu gagak betina lainnya, dia akan di adili. Pengadilan di negeri gagak adalah pengadilan yang berdasarkan kebenaran dan keadilan. Dan setiap kejahatan ada hukumannya masing-masing. Kalau dia merusak sarang gagak, maka hukumannya adalah sarangnya juga di rusak. Kalau kejahatannya mengambil makanan gagak kecil, maka bulu-bulunya akan di cabuti, agar dia tidak bisa terbang seperti gagak-gagak kecil lainnya. Kalau dia mengganggu gagak betina, dia akan di lempari dengan batu-batu kecil sampai mati. Jika dia sudah mati, maka jasadnya akan dikuburkan, karena walau dia seekor gagak jahat, tapi dia juga punya hak, maka dengan menguburkan jasadnya adalah sebagai salah satu penghormatan untuknya. Beginilah pengadilan di negeri gagak, yang jelas dan tegas, gagak menghargai yang hidup dan mengormati yang mati. Akan tetapi, kenapa manusia tega membunuh saudaranya sendiri, tega merampas harta orang lain, tega menzhalimi orang lain, di mana akal sehat mereka? Yang membuatku lebih heran lagi, jika mereka berbuat salah, pengadilan mereka aneh, aku bingung menggambarkannya. Hukum mereka adalah hukuman yang mereka buat sendiri, sangat berbeda dengan kami bangsa gagak, hukum kami Allah yang buat, hingga ga pernah berubah, dan jika salah ya tetap salah, karena kami tau, jika kami membuat hukum sendiri, akan repot, karena diri selalu condong kepada nafsu dan keinginan sendiri. Maaf… Jika ku terbawa emosi”

2 Tanggapan to “Curhat Si Burung Gagak”

  1. Rahman Dayat said

    Keren gan.. aku terharu ngebacanya

Tinggalkan komentar