Elmizah

Tetap Konsisten & Selalu Optimis

Belajar di Sekolah Umum

Assalamualaikum
apakah kalau misalnya disekolah yang kita pelajari kebanyakan tentang excat lalu kita mempunyai cita-cita jika kita nanti kuliah ambil jurusan excat bukan jurusan agama apakah itu termasuk orang-orang yang terlalu ciinta kepada dunia?

Waalaikum salam
Dunia ini di ciptakan untuk semua makhluk Allah, termasuk juga manusia. Hidup di dunia penuh dengan perjuangan, usaha dan kerja keras. Tanpa usaha dan doa kita tak kan mampu melanjutkan perjalanan hidup kita di dunia ini. Untuk ibadah, kita perlu makanan yang menjadi tenaga bagi kita. Untuk mendapatkan makanan, kita perlu kerja dan usaha. Untuk mendapatkan usaha kita harus mempunyai skil atau kemampuan dalam bidang itu. Untuk mendapatkan skil kita juga harus belajar atau menimba ilmu, begitulah seterusnya, saling bertautan dan saling membutuhkan.

Memang benar dunia adalah permainan dan tipu daya, sebagai mana allah menjelaskan dalam firmannya :
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ
“Ketahuilah, kehidupan dunia ini hanyalah permainan, sesuatu yang melalaikan dan hanya sebagai perhiasan” (Q.S Al Hadid 20)

Karena betapa banyak orang yang lalai beribadah, lupa akan kehidupan yang hakiki yaitu kehidupan di akhirat, hanya gara-gara asyik mengejar kesenangan dunia yang sementara, terbuai dan terpesona dengan gemerlapnya harta dan tahta. Jika begini keadaanya maka benarlah anda telah hanyut dalam permainan dunia. Akan tetapi, jika kita bekerja di dunia ini untuk mencari bekal kehidupan yang hakiki, maka itu adalah suatu kemuliaan dan kehormatan. Bekerja, lalu mendaptkan harta, dan dengan harta itu kita gunakan untuk kebaikan atau kita infakkan ke jalan yang di ridhai allah, tentu mendapat ganjaran di sisi allah.

Begitu juga dengan belajar, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi seluruh umat manusia. Jika kita ingin mulia maka harus membekali diri dengan ilmu pengetahuan. Orang yang mulia di sisi allah dan di sisi manusia adalah orang-orang yang berilmu. Ilmu, tidak hanya sebatas ilmu agama saja, ada juga ilmu-ilmu lain yang tidak membahas ilmu agama tapi bersangkutan atau mempunyai peran tersendiri untuk mendapat kan kebahagiaan hakiki. Contohnya, kita ingin menjadi direktur sebuah bank, berarti kita harus memperdalami ilmu-ilmu perbankan. Berarti kita harus sekolah mengambil jurusan akuntansi dan ambil kuliah jurusan perbankan juga, tentunya ini bukan jurusan agama. Akan tetapi, dengan belajar ilmu ini, terus kita mendapat propesi atau cita-cita yang kita harapkan, dan dengan tercapainya cita-cita kita tersebut kita mampu mengumpulkan harta, dan karena harta telah terkumpul, dengan mudah kita beribadah, membantu orang yang tidak mampu, menyekolahkan orang-orang miskin dan lain-lain.

Kesimpulannya, kita yang belajar tidak mesti masuk dan memilih jurusan agama, semua itu tergantung minat dan keinginan diri masing-masing. Menuntut ilmu agama bisa dimana saja dan kapan saja, tidak mesti harus sekolah mengambil jurusan agama. Karena menuntut ilmu agama itu panjang masanya, tidak cukup hanya di bangku sekolah saja, sampai tua pun, kita di wajibkan untuk menuntut ilmu agama, agar kita selalu di bombing kejalan yang benar dan selalu mendapatkan kebahagian dimana pun kita berada. Imam syafii berpesan :
من اراد الدنيا فعليه بالعلم، و من أراد الأخرة فعليه بالعلم، ومن أراد هما فعليه بالعلم
“siapa yang mau kebahagiaan dunia, harus dengan ilmu. Siapa yang mau kebahagiaan akhirat, harus dengan ilmu, siapa yang mau kebahagian dunia dan akhirat juga dengan ilmu”

Jadi, orang yang belajar di sekolah yang banyak pelajaran excatnya, lalu nanti setelah tamat sekolah ingin menyambung kuliah dan mengambil jurusan excat juga, tidak dikatakan cinta dunia, selama tujuan utamanya bukan mencari kesenangan dunia, atau tidak sampai melalaikan dia dari ibadah kepada allah. Jika dia tetap konsisten, malah semakin giat beribadah dengan keadaan seperti ini, maka itu adalah hal yang baik.
Wallahu a’lam.

Tinggalkan komentar