Elmizah

Tetap Konsisten & Selalu Optimis

Dibalik Ramadhan

Kita tahu dan mengerti, bahwa semua yang dibumi ini, tak kan ada yang kekal abadi, semuanya pasti akan berakhir mati. Bayi, pemuda-pemudi, aki-aki, petani, bupati, mentri bahkan presiden RI, kalau ajal sudah menghampiri, pasti akan mati. Tapi masalahnya, tak ada seorang pun diantara kita, tahu kapan ajal itu tiba, ga ada yang bisa memprediksikan kapan malaikat maut akan mencabut nyawa, ga ada yang bisa meramal kalau hari ini anda meninggal dunia, ga ada yang ngasi tahu kalau sebentar lagi almarhum titel anda. Kenapa? Karena ini semua adalah rahasia Sang Maha Kuasa.

Bersyukurlah, yang masih bisa berpuasa dibulan ramadhan ini. Bahagialah, bisa beribadah di bulan penuh berkah ilahi. Senanglah, masih bisa berkumpul dan berbagi. Bersungguh-sungguhlah, karena kesempatan itu masih diberi. Maksimalkanlah, karena dapat peluang sekali lagi. Siapa yang tahu tahun depan kita masih bernafas? Siapa yang jamin tahun depan jantung ini tetap berdetak? Siapa yang bisa pastikan tahun depan nyawa ini masih dikandung badan?. Maka merugilah bagi mereka yang masih diberi kesempatan, tapi gagal dioptimalkan. Maka sengsaralah bagi mereka yang mendapat peluang, tapi dibiarkan hilang dan habis terbuang.

Umat islam di seluruh penjuru dunia akan mengatakan, ramadhan adalah bulan penuh keberkahan, ramadhan adalah bulan ampunan. Tapi apakah kita telah menyambut kedatangannya dengan ketulusan? Apakah kita telah memulainya dengan syari’at yang sudah digariskan? Apakah kita akan menjadikan setiap harinya nilai keimanan? Tak ada yang tahu jawaban semua pertanyaan ini, kecuali diri kita sendiri.

Sebelas bulan, kita berintraksi dengan manusia, pasti ada tingkah yang salah menurut mereka. Sebelas bulan, kita melanglangbuana, tentu ada langkah yang menuju dosa. Sebelas bulan, kita berbagi cerita, mestinya ada rekayasa dan dusta. Sebelas bulan, kita berjuang dan berusaha, tak kan luput dari keluh kesah dan putus asa. Maka di satu bulan ini, minta maaflah pada mereka. Minta ampunlah pada Sang Maha Pencipta. Seperti laptop, terkadang mesti di refresh, terkadang harus di restart, bahkan terkadang harus di install ulang. Biar tetap bagus, bersih dari virus.

Nah! Selaku generasi robbani, mampukah kita menafsirkan makna dibalik ramadhan? Sanggupkah kita memahami rahasia dibalik ramadhan? Bisakah kita mengaplikasikan syari’at yang tersirat dibalik ramadhan? Sudahkah kita memetik hikmah dibalik ramadhan? Jangan sempat teka-teki yang Allah simpan dibalik ramadhan, gagal kita jawab. Berjuanglah hai saudara, selagi peluang itu masih ada. Allah sangat suka kepada hambanya yang berusaha.

Tinggalkan komentar